ASLI BOLA – Raphinha mungkin menjadi contoh paling dramatis dari kebangkitan karier di sepak bola Eropa. Sebelum musim lalu, winger Brasil itu masih berkutat di pinggir skuad Barcelona.
Kini, di bawah komando Hansi Flick, namanya justru pertama kali dicatat dalam daftar susunan pemain dan ia menjelma jadi bintang andalan Blaugrana.
Dalam wawancara eksklusif bersama SPORT, Raphinha membeberkan rahasia di balik transformasinya sekaligus menanggapi kedatangan Marcus Rashford, penyerang pinjaman dari Manchester United yang diplot mengisi pos sayap kiri usai kepergian Ansu Fati.
“Bermain untuk klub sebesar ini menuntut kesiapan menghadapi segala bentuk persaingan. Semakin ketat kompetisi di internal tim, semakin besar pula peluang kami berkembang dan meraih gelar,” tegas Raphinha.
Dinamika Baru di Lini Serang Barcelona
Rashford telah dua kali menggantikan Raphinha pada babak kedua laga pramusim dan langsung mencuri perhatian berkat kecepatan serta kemampuan menusuk pertahanan lawan.
Kendati profil keduanya berbeda, Rashford lebih direct, sementara Raphinha piawai menari di ruang sempit, kombinasi itu justru memberi Flick opsi taktik yang lebih kaya.
Alih-alih merasa terancam, Raphinha menyambut tantangan itu bak pemimpin sejati. Kepercayaan Flick memberinya ban kapten di beberapa laga uji coba turut menegaskan kedewasaannya.
Musim Panjang, Peran Kunci Ganda
Dengan kalender padat menanti, dari La Liga, Liga Champions, hingga ajang domestik, Flick diyakini akan memaksimalkan fleksibilitas dua winger ini.
Formasi bisa diubah sewaktu-waktu: Raphinha dan Rashford tampil bersamaan, saling bertukar sisi, atau memberi ruang satu sama lain. Bagi pelatih mana pun, ‘dilema’ seleksi seperti ini adalah berkah.
Seperti disimpulkan Raphinha, kompetisi internal bukan musuh, melainkan bahan bakar bagi skuad untuk terus meningkatkan level permainan. Jika semua berjalan sesuai rencana, Blaugrana bukan hanya punya satu, melainkan dua senjata tajam di sektor sayap, modal penting untuk menambah lemari trofi di Camp Nou.