ASLI BOLA – Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, menegaskan tidak akan membicarakan soal taktik menjelang pertandingan kontra Timnas Irak. Menurut pelatih asal Belanda itu, berbicara taktik tepat sehari sebelum laga merupakan tindakan yang tidak masuk akal.
Indonesia akan menghadapi Irak pada matchday kedua Grup B Putaran Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026, Minggu (12/10) dini hari WIB. Laga di Stadion King Abdullah Sport City ini sangat penting bagi Skuad Garuda, mengingat mereka harus meraih kemenangan demi menjaga asa lolos ke putaran berikutnya.
Setelah kalah 2-3 dari Arab Saudi di pertandingan pertama, Indonesia kini diwajibkan menang atas Irak jika ingin tetap memiliki peluang menuju Piala Dunia 2026. Jika hasilnya imbang atau kalah, langkah Indonesia akan terhenti di Putaran Keempat.
Sebelumnya, kekalahan dari Arab Saudi sempat menimbulkan kritik terhadap keputusan taktis Kluivert. Komposisi pemain yang diturunkan dinilai kurang efektif, sementara pendekatan proaktif yang digunakan membuat lini pertahanan Indonesia mudah ditembus lawan.
Patrick Kluivert Pantang Bicara Taktik
Menjelang laga melawan Irak, banyak pihak penasaran dengan perubahan yang akan dilakukan Kluivert. Apakah ia akan tetap menggunakan pendekatan sama seperti saat menghadapi Arab Saudi, atau justru menyiapkan strategi berbeda.
“Saya akan gila jika saya mengatakan hal-hal yang sedang saya rencanakan sekarang, karena publik bisa langsung fokus ke hal itu,” ujar Kluivert dalam sesi jumpa pers, Jumat (10/10).
Pelatih berusia 48 tahun itu memilih untuk tidak membocorkan strategi yang telah disiapkan. Menurutnya, hal tersebut merupakan bagian dari rahasia tim yang baru akan terlihat saat pertandingan berlangsung. Namun, Kluivert memastikan bahwa ia dan staf pelatih telah menyiapkan pendekatan terbaik untuk laga ini.
“Kami sedang mempersiapkan strategi yang menurut kami akan menjadi strategi terbaik untuk menghadapi Irak,” tegasnya.
Laga Kontra Irak Bakal Berat
Pertemuan dengan Irak jelas bukan tantangan ringan bagi Indonesia. Dari segi kualitas, tim asuhan Graham Arnold itu berada di level yang sama dengan Arab Saudi dan termasuk dalam jajaran kekuatan besar sepak bola Asia.
Jika melihat peringkat FIFA, posisi Irak pun jauh lebih baik. Mereka saat ini menempati peringkat ke-58 dunia atau peringkat ke-7 di Asia.
Selain itu, Irak juga diperkuat oleh 17 pemain yang berkarier di luar negeri, faktor yang membuat mereka lebih matang secara mental dan terbiasa menghadapi tekanan di level tinggi.
