ASLI BOLA– Inter Milan mengalami kekalahan lagi, kali ini dari AS Roma dalam lanjutan Liga Italia.
Empat hari setelah mimpi meraih treble hancur karena disingkirkan AC Milan di babak semifinal Piala Italia, Inter Milan menjamu AS Roma pada pekan ke-34 Serie A.
Bermain di Giuseppe Meazza, Minggu (27/4/2025), Inter harus menang karena posisi mereka di puncak klasemen Liga Italia juga sedang terancam.
Pekan lalu raihan poin La Beneamata disamai oleh Napoli setelah mereka kalah 0-1 dari Bologna.
Namun, mengalahkan AS Roma bukan urusan semudah membalikkan telapak tangan.
Tim Serigala adalah tim dengan performa paling bagus di Liga Italia saat ini.
Tim asuhan Claudio Ranieri tak terkalahkan dalam 17 laga di Serie A sejak 22 Desember lalu.
Roma bakal termotivasi meraih hasil pada pertandingan ini karena kemenangan akan mendekatkan I Lupi ke zona Liga Champions.
Kesulitan tim tuan rumah bertambah karena mereka juga harus memikirkan laga leg pertama semifinal Liga Champions melawan Barcelona pada Rabu (30/4/2025).
Menyusul pelanggaran atas Lautaro Martinez, Inter Milan mendapatkan tendangan bebas dari luar kotak penalti pada menit ke-4.
Upaya Federico Dimarco masih mudah diamankan kiper Roma, Mile Svilar.
Menit ke-6, Inter mencetak gol setelah Marko Arnautovic menyelesaikan umpan Davide Frattesi.
Namun, wasit segera menganulir gol itu karena Arnautovic sudah terperangkap offside.
Baru seperempat jam pertandingan berjalan, Inter sudah kehilangan Benjamin Pavard karena mengalami cedera pada pergelangan kakinya.
Di menit ke-20, Roma mendapatkan peluang.
Menerima umpan dari Matias Soule, Manu Kone melepaskan tembakan sedikit dari luar kotak penalti namun bola melenceng ke sebelah kiri gawang Yann Sommer.
Dua menit kemudian, Roma berhasil mencetak gol.
Soule memberikan bola kepada Lorenzo Pellegrini yang kemudian melakukan tembakan.
Bola membentur Eldor Shomurodov tetapi malah jatuh ke hadapan Soule lagi yang meneruskan pergerakannya masuk ke kotak penalti.
Sepakan keras Soule berhasil menjebol gawang I Nerazzurri.
Inter kalang kabut setelah kebobolan dan hampir menderita gol lagi di menit ke-25.
Untungnya bagi mereka, tembakan Bryan Cristante melebar ke sebelah kiri gawang Sommer.
Dua menit berselang, kembali pertahanan Inter digedor oleh tim tamu.
Roma mengalirkan bola dengan cepat ke Angelino ke sebelah kiri.
Umpan mendatar Angelino melintas di depan gawang Inter dan disepak Pellegrini di tiang jauh.
Carlos Augusto menyelamatkan tim tuan rumah dengan memblok tembakan Pellegrini.
Menit ke-30, ganti Inter Milan yang mendapatkan peluang
Sebuah sepak pojok diarahkan ke Arnautovic di tiang jauh.
Cristante mengganggu sang striker sehingga tembakannya jauh dari sasaran.
Dalam sebuah serangan balik di menit ke-43, Pellegrini menerima bola umpan lambung dari daerah pertahanan timnya.
Namun, dia memilih menembak daripada mengoper ke pemain-pemain Roma lain yang datang ke kotak penalti Inter.
Tembakan Pellegrini terlalu lemah dan sama sekali tidak menyulitkan Sommer.
Injury time 2 menit berlalu tanpa ada gol lagi yang tercipta sehingga Inter Milan tertinggal 0-1 dari AS Roma memasuki masa istirahat.
Inter memulai babak kedua dengan tampil agresif memburu gol balasan.
Tetapi, serangan-serangan mereka masih mudah dipatahkan Svilar dan barisan pertahanannya.
Roma hanya menunggu serangan balik tetapi setiap kali mendapatkannya, mereka nyaris selalu menghadirkan bahaya buat pertahanan Inter.
Di menit ke-60, Roma mendapatkan shot on target lagi saat tembakan pemain yang baru masuk, Tommaso Baldanzi, harus diamankan oleh Sommer.
Tembakan keras Hakan Calhanoglu di menit ke-63 masih melebar ke sebelah kanan gawang Svilar.
Belum lama masuk ke lapangan, Denzel Dumfries hampir mencetak gol penyama kedudukan pada menit ke-66.
Bola sundulannya meneruskan umpan silang Frattesi dapat ditangkap oleh Svilar.
Dua menit kemudian, setelah mendapatkan bola dari Lautaro Martinez di dalam kotak penalti, Nicolo Barella melepaskan tembakan yang hanya melintas di depan gawang Svilar.
Menit ke-71, Martinez menyundul bola umpan silang Barella tetapi bola tidak mengarah ke gawang.
Dumfries gagal menyambar bola di tiang jauh.
Dua menit kemudian, setelah mematahkan serangan Inter Milan, AS Roma melancarkan serangan balik dengan kondisi dua-lawan-satu.
Angelino memberikan bola kepada Artem Dovbyk di kotak penalti.
Tetapi, Francesco Acerbi tiba untuk memblok tembakan sang striker sehingga hanya menghasilkan sepak pojok untuk Tim Serigala.
Peluang datang silih berganti dan di menit ke-75, tembakan Calhanoglu belum menemui target.
Di menit ke-80, pemain pengganti Roma, Lucas Gourna-Douath, ikutan mencoba melepaskan tembakan jarak jauh.
Namun, upayanya masih melebar di sebelah kiri gawang Sommer.
Di menit ke-89, Inter merasa seharusnya mendapatkan penalti karena Yann Bisseck ditarik di kotak terlarang.
Namun, wasit tidak mengindahkan dan permainan terus berlanjut.
Ada injury time 5 menit tetapi Inter tidak bisa mencetak gol balasan sehingga akhirnya takluk dari Roma dengan skor 0-1 di kandang sendiri.
Hasil ini membuat Inter Milan kelihatan benar-benar kolaps dalam seminggu terakhir.
Mereka 3 kali kalah beruntun tanpa berhasil mencetak gol.
Inter Milan vs AS Roma 0-1 (Matias Soule 22′)
Inter (3-5-2): 1-Yann Sommer; 28-Benjamin Pavard (31-Yann Bisseck 15′), 15-Francesco Acerbi, 30-Carlos Augusto; 36-Matteo Darmian (2-Denzel Dumfries 63′), 16-Davide Frattesi (11-Joaquin Correa 80′), 20-Hakan Calhanoglu, 23-Nicolo Barella (7-Piotr Zielinski 80′), 32-Federico Dimarco (59-Nicola Zalewski 63′); 10-Lautaro Martinez, 8-Marko Arnautovic.
Pelatih: Simone Inzaghi
Roma (3-5-2): 99-Mile Svilar; 19-Zeki Celik, 23-Gianluca Mancini, 5-Evan Ndicka; 18-Matias Soule (2-Devyne Rensch 85′), 7-Lorenzo Pellegrini (61-Niccolo Pisilli 68′), 4-Bryan Cristante, 17-Manu Kone (27-Lucas Gourna-Douath 68′), 3-Angelino; 14-Eldor Shomurodov (35-Tommaso Baldanzi 58′), 11-Artem Dovbyk (92-Stephan El Shaarawy 85′).
