ASLI BOLA – Manchester United tengah terpuruk di awal musim Liga Inggris. Dari enam pertandingan, mereka sudah tiga kali menelan kekalahan. Posisi ke-14 di klasemen menjadi bukti nyata bahwa Setan Merah sedang mengalami krisis performa.
Tekanan pun kian besar bagi Ruben Amorim selaku manajer tim. Kekalahan terbaru dari Brentford di kandang sendiri memperpanjang daftar hasil buruk. Situasi ini memunculkan tanda tanya besar soal masa depan Amorim di Old Trafford.
Kritik tajam mengalir dari berbagai pundit sepak bola Inggris. Salah satunya dari legenda Manchester United yakkni Gary Neville yang secara terbuka menyebut ia sangat khawatir dengan performa United.
Meski diserang dari berbagai sisi, Amorim tetap menunjukkan ketenangan. Menjelang laga melawan Sunderland, ia menegaskan tekadnya untuk bertahan dan bekerja keras membalikkan keadaan di Manchester United.
Tidak Takut Dipecat & Ingin Bertahan di MU
Amorim menegaskan bahwa ia tidak pernah merasa takut kehilangan pekerjaannya di Manchester United. Menurutnya, hal paling menyakitkan justru adalah saat gagal memberikan kemenangan kepada timnya.
“Karena hal terburuk dalam pekerjaan ini adalah tidak memenangkan pertandingan. Perasaan itu sama seperti yang saya rasakan di Casa Pia ketika saya kalah di divisi ketiga,” ujar Amorim, seperti dikutip dari Sky Sports.
Ia menganggap melatih United adalah sebuah mimpi yang ia jalani dengan penuh perjuangan. “Dan kemudian ini adalah pekerjaan. Tentu saja, berada di sini adalah mimpi. Dan saya ingin terus di sini. Dan saya ingin berjuang untuk ini,” ucapnya menegaskan.
Amorim juga menyebut bahwa rasa sakit dari kekalahan tidak bisa dibandingkan dengan ancaman pemecatan. “Saya hanya ingin melanjutkan ini. Tapi ketika kami tidak memenangkan pertandingan, itulah penderitaan yang saya rasakan. Bukan rasa takut kehilangan pekerjaan. Saya tidak peduli,” tegasnya lagi.
Nasib Amorim di Tangan Dewan Klub
Meski bersikeras untuk bertahan, Amorim menyadari sepenuhnya bahwa masa depannya tidak berada di tangannya. Ia menyebut keputusan akhir ada di dewan klub Manchester United.
Amorim ditanya apakah ada skenario di mana ia bisa meninggalkan pekerjaan tersebut. “Itu adalah keputusan dewan. Saya tidak bisa melakukan itu,” jawabnya.
Ia mengakui bahwa kekalahan yang datang setelah momentum positif sangat sulit diterima. “Sangat membuat frustrasi ketika Anda menciptakan momentum, melaju ke pertandingan berikutnya, dan sesuatu terjadi,” ungkapnya.
Namun, Amorim menegaskan tekadnya untuk membuktikan diri. “Tapi itu bukan keputusan saya. Dan saya pikir akan sangat sulit untuk pergi jika saya tidak melakukan segalanya untuk memajukan karier saya di sini,” pungkasnya.
